Langsung ke konten utama

Lagi pula waktu tak bisa kembali




DAFTAR ISI

HYACINTH

Garis Waktu 
Goresan Hati
Luka Lalu
Lukisan waktu
Ego
Sementara
Mengudara
Tanpa Suara
Tertinggal Asmara
Sabdamu

ECCEDENTESIAST UDUMBARA

Tak ada bunga di sini

Udumbara
Hampa
Rapuh
Samar
Elgi
Romansa
Tentang Hati
Muram
Berpisah Lagi

Bungaku mekar di sana

Cinta Air Mata
Tentang Rasa
Patri Hati
Sisi Hati
Kesepianku
Dimensi





Garis Waktu

Salahkah mengarungi cerita lalu?
Maafkan, semua salahku
Garis waktu telah berlalu
Yang berlalu biar begitu

Terus berjalan
Susuri jejak perpisahan 
Hingga temukan jawaban 
Diam membisu 

Saat amarah selimuti 
Kemana kau sembunyi?
Di ruang kecil hatimu?
Dari ingatan haru tentang salahku 


Persembahan dari masa depan

Goresan Hati

Kisah ini tak lagi sama
Semua telah berbeda
Meski ku merindu 
Semua tertinggal waktu

Tangis masa lalu 
Goresan luka terukir namaku
Bersandar pada lalu
Rasakan sesalku

Bahagia yang pernah di lalui
Luka yang pernah ku beri 
Kuatkan dinding hati
Kau lah satu yang ku sesali


Persembahan dari masa depan

Luka Lalu

Dari seluruh kesedihan dunia
Dan ku bersandar disana 
Saat kau terluka 
Butuh bercerita 

Aku masih sama 
Aku masih ada 
Mungkin telah dewasa 

Dulu ku salah buat mu terluka 
Tapi mengapa ku yang jatuh air mata?

Waktu tak bisa menunggu 
Cerita saat bersamamu
Begitu cepat berlalu 

Biarkan ku bermimpi 
Selesaikan cerita ini 
Yang terhenti tak ku akhiri
Walau semua telah terlewati


Persembahan dari masa depan

Lukisan Waktu

Di malam sunyi 
Dari ribuan hari berlalu 
Kau hadir kembali 
Lewat rangkaian aksara 

Jejak langkah telah terukirkan
Dalam bingkai tulisan waktu 
Warna sesal telah terlukiskan
Tutur indahmu menyentuh jiwaku 

Dalam suara lainnya 
Biarkan ku jatuh 
Tenggelam,dalam 

Takdir tak membawa kita bersama 
Dalam perjalanan asmara
Sesal datang atas nama 
Jangan menyangkal semesta


Persembahan dari masa depan

Ego

Terjebak
Ku dari mimpi semalam
Berjalan ku di taman
Petik bunga indah menawan

Ego ku berkata
"Terus berjalan kau kan temukan
Bunga indah lain
Yang mungkin kau dapatkan"

Hingga
Ku berada di ujung jalan
Tak ada lagi bunga dalam genggaman
Semua layu terlewatkan

Saat ku ingat dirimu
Harumu yang selimuti
Telah ku coba kembali
Aku tak miliki


Persembahan dari masa depan

Sementara

Mencoba merangkai ingatan 
Dalam bahasa yang mengisi jiwa
Tak semua indah berbalut luka

Rangkaian kata yang bersuara 
Dapatkah meredam lara?
Ku sadari ini sementara 
Semua kan sirna

Bila kau rindu 
Dekap bayangku 
Biarkan semua
Kembali bersuara 

Sedikit tawa
Dariku 
Laramu
Lalumu


Persembahan dari masa depan

Mengudara

Dahulu ku tak tahu
Kau menungu
Langkah ku tuk menuju
Jumpa denganmu

Apakah kau sadari?
Atau aku yang tak mengerti 

Mereka menyapa 
Dengan kata yang sama
Yang ku kira tak bermakna

Kudapat menerima 
Tapi tak mengerti 
Dari makna kata yang mengudara
Menembus isi kepala

Setelah ku pahami 
Dari apa yang tak kumengerti
Kau tak lagi di sini


Persembahan dari masa depan

Tanpa Suara

Dari lalu sesalmu
Kita yang tak berbicara
Saat masih bersama 

Kala berjumpa 
Betatap tanpa suara
Seakan mata mengerti isi di jiwa

Akhirnya tiba
Setelah sekian lama
Berbicara sedikit tawa 
Tuk reredam lara

Bisakah hapuskan semua?
Walau semua telah berbeda 
Saat ku buka mata 


Persembahan dari masa depan

Tertinggal Asamara

Terkubur dalam kelam
Terbuai alunan malam
Perih nya rasa 
Terlanjur memberimu luka

Banyak hal yang tak kau ketahui 
Tentang ku yang lalu
Tak apa begitu
Barangkali waktu yang beritahu 

Kini kita tlah dewasa 
Jalani cerita berbeda 
Redam lara dengan tawa

Selamanya
Tertinggal asmara
Kita kan kesana
Bertemu di akhir ujung cerita


Persembahan dari masa depan

Sabdamu

Tak pernah terbayangkan
Sesal lalu kini tersampaikan
Ku hampirmu tuk berikan
Yang terlewatkan

Berbicara dalam rumah
Yang dulu tak pernah ku singgah
Ada rasa ingin tuk kembali
Habiskan waktu disini 

Tak bisa
Takan bisa walau terasa sama 
Karena waktu telah berbeda

Telah ku pahami 
Sungguh ku mengerti 
Kau yang terata
Aku masih tersara bara

Kau berkata
"Jika kau tak mendua 
Mungkin kita masih bersama"
Sudahi penyesalanmu
Biarlah semua berlalu


Persembahan dari masa depan







Udumbara

Tentang bunga
Yang telah mekar mewangi
Saat dengan mu selalu ku nanti

Tentang malam
Ku larut dalam pelukan
Hanyut ku dalam temaram

3000 tahun kau menanti
Tak lelah menunggu
Cinta tuk kembali

Tak pernah ku ragu akan cintamu
Namun ku tau pasti
Kau tak bisa sendiri

Tentang bunga
Harumu kini terasa samar
Cinta yang tak lagi mekar
Secepatnya kan memudar


Tak ada bunga disni

Hampa

Ku bertanya
Tentang apa yang kurasa
Hampa yang tersisa

Mengapa begini?
Hati ku terasa mati
Diam tak mengerti

Mengapa masih ku rasa?
Bayangmu begitu nyata

Ingin ku menyapa
Bertanya pada dunia
Tentang semua aroma
Yang layu sedari lama


Tak ada bunga disni

Rapuh

Saat mata terpejam
Tertegun ku dalam lamunan
Hanyut ku di hening malam
Terlintas kembali ingatkan

Kisah yang telah usai
Saat ku buatmu kecewa
Tanpa alasan pasti
Membuatmu luka lalu patah hati

Beri tahu aku
Sedalam apa kau terjatuh?
Serapuh apa kala kau melangkah?


Tak ada bunga disni

Samar

Bagaimana bisa
Kau mintaku percaya
Sedang mana kau yang nyata?

Masih ku menerka
Tak kunjung ku jumpa
Aku ingin percaya
Tapi lalu kau bercerita

Tangis dan air mata
Adakah satu atau memang dua
Atau mungkin tiga?
Ku menungu entah siapa


Tak ada bunga disni

Elgi

Waktu terus berjalan
Tak mampu hapuskan Ingatan
Hujan turun kembali eratkan

Angin malam berhembus mesra
Tawa dan air mata yang kau bawa
Tanpa rencana kau hadir di depan mata

Bercerita dalam riuhnya malam kota
Ku terjaga sampai pagi buta
Pandangi wajah mu yang terlelap
Beban berat apa yang akan kau sampaikan?

Kisah yang telah usai
Tak pernah ku mengerti
Mengapa sulit ku lupakan
Yang ku takut kau tak tergantikan

Kali ini telah ku sadari
Tak bisa ku beri hangatannya mentari
Tak bisa ku menjadi
Dia yang kau temui setiap pagi


Tak ada bunga disni

Romansa

Kini tiba waktunya
Kita kan beranjak
Jauhkan cinta
Yang semakin berjarak

Tak ku biarkan kau rapuh
Kembali terjatuh
Menahan rasa yang kian terasa

Tak usah sesali hari lalu
Janganlah tertelan dan tenggelam
Tak usah ingat romansa masa lalu

Tatap indah masa yang cerah
Ku tau kau lelah
Kuharap tak ada lagi gundah
Yakini bahwa kau anugerah


Tak ada bunga disni

Tentang Hati

Ceritamu berbahaya
Guncangkan separuh jiwa
Cinta ku di patah cerita
Kau pelukku dengan air mata

Bisakah kau mengerti
Tentang hati yang tersakiti?
 Masih bisa ku bagi tawa
Tapi taukah kau yang ada dalam jiwa?

Saat semuanya terasa
Seperti sandiwara
Saat tawa dan air mata
Sudah tak berasa


Tak ada bunga disni

Muram

Kurasa ini kan sirna
Takan lama
Takkan lagi bisa
Tak lagi sama

Bisakah kau mengerti
Dapatkah kau pahami
Bahagia tapi apa?

Aku hanya ingin
Terlelap dalam malam
Aku hanya ingin
Kau temaniku yang muram

Akan ku nikmati saat ini
Karna secepatnya
Semua ini kan sirna


Tak ada bunga disni

Berpisah Lagi

Akhirnya tiba hari ini
Bertemu kembali
Akhirnya tiba hari ini
Melihat mu lagi

Satu hari bersama
Kembalikan ingatan rasa
Tentang kita
Cinta berubah luka

Maafkan aku
Kau terbelenggu bayangku
Buatlah cerita baru
Dari kabar yang kau bawa dengan haru

Akhirnya tiba kembali
Jumpa tuk yang terakhir kali
Akhirnya tiba kembali
Tuk berpisah lagi


Tak ada bunga disni


Cinta Air Mata

Deras deru hujan
Membasahi wajahmu
Buatmu larut terhanyut dalam buaian

Kau tumbuh disana
Dari derita dan luka
Kota pelajar buatmu mekar

Berulang kali kau jatuh
Terjaga di malam yang rapuh
Terbelenggu lara

Cinta dan air mata
Takkan terelakan
Bungaku mekar di sana
Telah temukan bahagia
Dalam pelukan


Bungaku mekar di sana

Tentang Rasa

Seperti hari lalu
Dimana ku tak lagi
Tak melihat indah parasmu

Tak hilang bayang mu
Terukir manis di benakku
Tak terhapus meski waktu berlalu

Ku tak dapat berkata
Saat tangismu hadir di depan mata
Sampaikan kabar bahagia
Bunga kau mekar begitu sempurna


Bungaku mekar di sana

Patri Hati

Ku tuliskan cerita
Tentang apa yang ku rasa
Tentang bagaimana luka

Ku tak pernah tau
Betapa sakitnya kamu
Saat ku tak di sana kala kau rindu

Rasakan sesalku di tiap tidurmu
Terlelap kau dalam lelahmu
Seribu mimpi yang kau alami
Begitu berarti

Yakinkan hati
Telah ku simpan akan kau kenang
Di satu hari telah terpatri
Dalam hati


Bungaku mekar di sana

Sisi Hati

Tak mudah tuk melangkah pergi
Meski ku tahu tempat ku bukan disini
Tak lagi dapat ku bermimpi

Kepergian sisi hati terus kunikmati
Rasa yang mengganggu kan segera berlalu

Cinta ku di patah cerita
Kau pelukku dengan air mata
Begitu nyata

Redam lara hadirkan gundah
Untukmu satu hari
Kan ku tatap indah
Senyummu dari sini


Bungaku mekar di sana

Kesepianku

Sekali lagi
Terulang kembali
Bagaimana kau bisa tau?
Kala ku dilanda rindu

Kali ini
Kau sapa aku
Senyum mu masih saja begitu

Kau tak perlu tahu
Sedalam apa ku tenggelam
Kesepian pikiranku di tengah malam

Biarkan malam menatap sayu
Bunga mekar di satu hari
Di cumbu mesra sinar pagi mentari


Bungaku mekar di sana

Dimensi

Bunga
Satu dekade berlalu
Masih ku ingat kala itu
Alangkah indahnya dirimu

Sendiri di sudut ragu
Mengapa kau terlihat sendu?

Kau tampak rapuh
Menatap langkah
Dia yang semakin menjauh

Bunga
Pesonamu telah memikatku
Biarkan ku bawa tuk hasil rumahku

Kau mekar indah dalam memori
Sampai satu hari nanti
Kau kan mengerti
Ku sirami mu di lain dimensi


Bungaku mekar di sana












Refresi
Dari ribuan kata Yang mengudara
Dari nada yang menembus jiwa
Dari mereka yang tak lagi bersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Journey

Hanya Luka Mengapa jiwa yang lara Tak kunjung reda Hati yang luka yang dulu ada Takkan lagi sama Amarah selimuti sukma Tak henti berpura Ku titip pada yang kuasa Kiranya rasa Bertahan hanya luka Rindu berlabuh dalam air mata Jejak langkah  Cerita Lara Ku kira kehilangannya Takan ada lara yang tersisa  Sepi hatiku kau telah berlalu Ku temukan cerita lara Dari jejakmu yang berkelana Dua atau tiga nama  Berujung di akhir cerita yang sama Mungkin di gariskan d alam pencarian Kita yang tak di satukan Dalam takdir yang telah di tuliskan  Jejak langkah  Batas Rindu Satu dekade lalu Dua hati terbang tinggi Dalam pencarian jati diri  Banyak yang datang dan pergi Terjatuh hati kala hari berganti Saat badai melanda rindu Hatiku terbawa pergi Berputar putar ku kembali Mencoba berlari namun ku terhenti Di rasa yang harus ku batasi Tolong bangun kan aku Dari rasa yang telah berlalu Dari rasa yang mengganggu  Jejak langkah  Tanya? Raga kita bersama ...

Lelaku°

Tak Sama Jalan ini tak seindah Tak seperti mimpi saat belia Jalan ini tak lagi sama Tak seperti saat awal mula Jauh aku telah melangkah Mungkin aku telah berubah Jiwa ini semakin rapuh  Mungkin aku kalah bertaruh Bisakah ku menyikapi ini semua Terjebak ku dalam penjara dunia Mungkin garis tuhan kan ku pertanyakan Mungkin juga aku yang salah? Harapanku tenggelam Hatiku kian menghitam Mimpiku seakan menjauh Ku yang kian di buru waktu Memento vivere Untuk Apa Berdiri di atas kaki sendiri  Melangkah tanpa tau akhir pasti  Bagaimana bila tak sampai di esok pagi? Bisakah kembali ke awal lagi Marah dan benci tak puas diri Mengapa masih begini  Ingin kunikmati  Tapi bagaimana esok hari Apa yang ku cari? Dari arti hadirku disini  Selalu terjadi saat kembali ku sendiri  Pikir kan segala hal yang belum terjadi  Memento vivere Masa Semu Pada akhirnya  Semua hilang di telan masa Pada akhirnya  Semua duka kan jadi cerita  Ada masanya  Tak cu...